Senin, 19 Desember 2011

AGAMA ISLAM




Artikel berikut ini barangkali dapat menjawab pertanyaan: “Apa itu (Agama) Islam?”. Artikel ini saya sadur dari terjemahan kitab karangan Syaikh Utsaimin (Syaikh Muhammad bin Sholeh Al ‘Utsaimin) yang berjudul “Prinsip-Prinsip Dasar Keimanan”, dengan beberapa pengeditan seperlunya. Semoga bermanfaat.


Agama Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad sholalallohu ‘alaihi wasallam. Dengan Islam, Alloh mengakhiri serta menyempurnakan agama-agama lain untuk para hambanya. Dengan Islam pula, Alloh menyempurnakan kenikmatanNya, dan meridhoi Islam sebagai diennya (Indonesia: agama, -zuh). Oleh karena itu tidak ada lain yang patut diterima selain Islam.


Alloh Subhana wa Ta’ala berfirman:
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rosulullah dan penutup Nabi-nabi… (QS. Al-Ahzab : 40).
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah kucukupkan kepadamu nikmatKu, dan telah Kuridhoi Islam itu jadi agama bagimu…” (QS. Al-Maidah : 3).
“Sesungguhnya Ad-dien (yang diridhoi) di sisi Alloh hanyalah Islam…” (QS. Al-Imran : 19).
“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) dari padanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Al-Imron : 85).
Alloh Subhana wa Ta’ala telah mewajibkan seluruh umat manusia agar memeluk agama Islam karena Alloh. Hal ini sebagaimana telah difirmankan-Nya kepada Rosul-Nya, yang artinya :
“Katakanlah : “Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Alloh kepadamu semua, yaitu Alloh yang mempunyai kerajaan langit dan bumi. Tidak ada Ilah yang berhak disembah selain Dia, yang menghidupkan dan mematikan. Maka berimanlah kamu kepada Alloh dan Rosul-Nya Nabi yang ummi yang beriman kepada Alloh dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk.” (QS. Al-A’raf 158).
Dari Abu Huroiroh rodhiyallohu ‘anhu dikatakan bahwa Rosulullah sholalallohu ‘alaihi wasallam bersabda :
“Demi Tuhan yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidak seorang pun dari ummat ini, Yahudi maupun Nasrani, yang mendengar tentang aku, kemudian mati tidak mengimani sesuatu yang aku diutus karenanya, kecuali dia termasuk penghuni neraka.” (HR.Muslim).
Beriman kepada Nabi sholalallohu ‘alaihi wasallam artinya : membenarkan dengan penuh penerimaan dan kepatuhan terhadap segala yang dibawanya, bukan hanya membenarkan semata. Oleh karena itulah Abu Tholib (paman Nabi sholalallohu ‘alaihi wasallam) dikatakan bukan orang yang beriman kepada Nabi sholalallohu ‘alaihi wasallam, walaupun ia membenarkan apa yang dibawa oleh keponakannya itu, dan dia juga mengakui bahwa Islam adalah agama terbaik.
Agama Islam mencakup seluruh kemaslahatan yang dikandung oleh agama-agama terdahulu. Islam mempunyai keistimewaan, yaitu relevan untuk setiap masa, tempat dan umat.
Alloh Subhana wa Ta’ala berfirman kepada RosulNya yang artinya :
“Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Qur’an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu… ( QS. Al-Maidah : 48).
Islam dikatakan relevan untuk setiap masa, tempat dan umat, maksudnya adalah bahwa berpegang teguh pada Islam tidak akan menghilangkan kemaslahatan umat di setiap waktu dan tempat. Bahkan dengan Islam, umat akan menjadi baik. Tetapi bukan berarti Islam tunduk pada waktu, tempat dan umat, seperti yang dikehendaki sebagian orang.
Agama Islam adalah agama yang benar. Alloh menjamin kemenangan kepada orang yang memegangnya dengan baik. Hal ini dikatakan dalam firman-Nya, yang artinya :
“Dialah yang telah mengutus Rosul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Qur’an) dan agama yang benar untuk dimenangkannya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai.” ( QS. At-Taubah : 33).
Dan Alloh telah berjanji kepada orang orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amalan-amalan yang sholih bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa. Dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridlainya untuk mereka dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka sesudah mereka berada dalam kekuatan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” ( QS. An-Nur : 55).
Agama Islam merupakan aqidah dan syariat. Islam adalah agama yang sempurna dalam aqidah dan syari’at, karena :
1. memerintahkan untuk bertauhid dan melarang syirik.
2. memerintahkan untuk bersikap jujur dan melarang berbuat bohong/dusta.
3. memerintahkan untuk berbuat adil* dan melarang berbuat lalim.
Catatan :
*)Adil artinya menyamakan yang sama dan membedakan yang berbeda, bukan persamaan secara mutlak seperti yang dikatakan sebagian orang, yang mengatakan bahwa Islam adalah agama persamaan yang mutlak. Menyamakan hal-hal yang berbeda merupakan kelaliman yang tidak dianjurkan oleh Islam, dan pelakunyapun tidak terpuji.
4. memerintahkan untuk bersikap amanat dan melarang khianat.
5. memerintahkan untuk menepati janji dan melarang ingkar janji.
6. memerintahkan untuk berbakti pada ibu-bapak serta melarang menyakitinya.
7. memerintahkan untuk bersilaturrahim/menyambung hubungan dengan kerabat dekat, serta melarang memutuskannya.
8. memerintahkan untuk berbuat baik dengan tetangga dan melarang berbuat jahat kepada mereka.Secara umum Islam memerintahkan agar bermoral baik dan melarang bermoral buruk. Islam juga memerintahkan setiap perbuatan baik, dan melarang perbuatan buruk.
Alloh Subhana wa Ta’ala berfirman :
“Sesungguhnya Alloh menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, Dan Alloh melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (QS. An Nahl : 90).


http://renunganbimo.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar